Belajar dari
Sang Guru Motivator dan Trainer Hebat
Guru Agung yang bekerja
di Dompet Dhuafa siap mengisi kuliah online “Belajar Menulis” dengan memberi
perspektif berbeda dalam urusan penulisan dan penerbitan buku di bidang
pendidikan dan keguruan.
Salah satu program
Dompet Dhuafa yang dikerjakan sejak 2009 adalah SGI (Sekolah Guru Indonesia) adalah
mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis
dan berkarya. Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas
menulis dan berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana
yaitu :
1. gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia
yang dimaknai secara berbeda di daerah
2. penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS
Office
3. listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam
hari.
4. ejaan yang (belum) disempurnakan.
Nah bagaimana cara
kita mengatasi kendala ini? Salah satunya adalah dengan model pendampingan
intensif. Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan
dan bimbingan selama kurang lebih setahun.
Ada beberapa ragam
jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan kepada guru-guru di
pelosok. Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media
pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya. Kami punya genre buku-buku yang lain.
Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang
mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok. Dua buku bercerita banyak tentang
pengalaman para guru-guru muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri. Ada yang
di kepulauan, ada yang di hutan dan pegunungan Dan ada yang di pelosok kampung.
Dua buku itu adalah “Kelana Guru 2 Musim” dan “Batu, Daun, Cinta Teman Setia
Belajarku”
Nah bagaimana cara
mengajarkan guru-guru kami menulis? Kami punya cara yang unik. Yakni
dengan menulis "Jurnal Perjalanan Guru" Jurnal ini wajib dikerjakan
oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI. Setiap
malam mereka harus menulis pengalaman mereka selama di siang hari. Modelnya
bisa macam-macam. Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori
kependidikan dan kepemimpinan. Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam
pembinaan, semua jurnal tadi dikumpulkan untuk diapresiasi
dan ditanggapi.
Jadi ini bisa menjadi
semacam refleksi dan evaluasi. Melalui jurnal ini, kita pun para pengelola dan
dosen jadi tahu tentang perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati
mereka. Jika ada perasaan hati yang negatif, kita bisa langsung coaching atau
konseling. Ada yang rindu keluarga, ada yang sakit hati, dan
lain-lain. Kebiasaan menulis jurnal harian ini menbuat guru jadi terlatih
buat menulis.Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada upaya lain, yakni
banyak-banyak membaca. Kalau tidak
banyak membaca, ya tidak bakal
banyak menulis. Ini melatih kepekaan literasi mereka.
Dalam proses
pembinaan guru di SGI, setiap pagi kita ada apel. Nah, yang bertugas sebagai
pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku.Tidak
harus yang berat-berat, novel pun bisa. Selain bedah buku, untuk memantau
kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat
Pagi".Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan
kata-kata yang dinukil dari para tokoh. Ini efektif juga buat meningkatkan kepekaan
literasi buat para guru. Kami sangat percaya bahwa menulis buat para guru
adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa
percaya diri.
Beliau pribadi tidak
banyak menulis buku, tapi lebih senang menulis artikel atau naskah akademik
buat pengembangan program pendidikan di Dompet Dhuafa. Sekarang ini beliau
tengah membuat gerakan “Transformasi Kelas Ajar” dan juga mengembangkan
“Sepuluh Kepemimpinan Guru” .Tulisan-tulisan beliau bisa dibaca di web SGI www.sekolahguruindonesia.net.
Beberapa buku yang
telah dicetak diantaranya :
1. Bagaimana Ini Itu (kumpulan tulisan tentang
cara-cara pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien).
2. Sekolah Ramah Hijau
3. Murid Pasif Pangkat Guru
Kreatif
4. Jamilah Sampara Pejuang
Pendidikan Dompet Dhuafa, dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar