Jejak Langkah Menjadi
Guru Berprestasi
Meraih target dan
mencapai sukses merupakan jargon dari Bapak Sigit Suryono, S, Pd., M.Pd, - tidak
ada yang tidak mungkin bagi kita untuk berprestasi di bidang yang kita
geluti. Tentu saja dimulai dengan niat dan tekad serta diimbangi dengan
kerja keras. Perlu strategi dan langkah yang nyata sehingga apa yang kita
targetkan akan berhasil.
Beliau dilahirkan di Sleman, 20 Nopember
1976. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada
tahun 1995 - 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika, melanjutkan S2
di Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta jurusan
Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006.
Aktifitas keseharian sebagai pengajar di
SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul, mengampu mata pelajaran
IPA. Aktifitas lainnya yang telah dilakukan dan sedang dilakukan
diantaranya adalah :
1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 -
sekarang
2. Ketua MGMP SMP Kabupaten Gunungkidul 2017 -
sekarang
3. Instuktur, Pelatihan Pembelajaran Multimedia di
BTKP Provinsi DIY
Prestasi lomba yang telah
diraihnya diantaranya :
1. Juara 1 Guru Gambar SMP Tingkat Provinsi DIY tahun
2013
2. Finalis Lomba Mobile Edukasi
tingkat nasional 2014
3. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun
2015
4. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten
Gunungkidul tahun 2015
5. Duta Rumah Belajar Tingkat Nasional Tahun 2018 dan
Duta Rumah Belajar Terinovatif
2018.
6. Duta Sains P4TKIPA tahun 2020.
Semua penghargaan yang telah diraihnya
bermula dari prisip yang dia pegang dari orang tuanya yang mendidik dengan
santun dan sangat baik yang dia rasakan. Saat dia berhasil
mereka pulalah yang selalu menasihati untuk berjuang dan belajar karena semua
yang kita peroleh saat ini hanya fana dan mungkin juga akan berakhir.
"Menang cacak kalah cacak" ini adalah kata mutiara dari
ibu yang dia pegang saat ini. Saat kita ada kesempatan untuk mengikuti
suatu lomba, atau suatu kegiatan maka lakukanlah dengan maksimal masalah menang
atau kalah, sukses atau gagal itu hal biasa di perlombaan. Maka dari itu
setiap ia mengikuti berbagai acara tingkat kabupaten, provinsi, atau pun
nasional pasti akan dilakukan dengan sepenuh hati dan fokus.
Jadi kunci
kesuksesan kita adalah fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan sepenuh
hati. Arti dari fokus ini adalah kita harus bisa memilah dan
memilih jenis kegiatan atau prestasi apa yang ingin kita raih dan bagaimana
cara yang akan kita tempuh.
Awalnya beliau
mengambil semua event-event setiap lomba yang diadakan. Beliau pernah
dalam satu kesempatan mengikuti dua ajang perlombaan yang pada akhirnya gagal
semua dan itupun berlulang kali terjadi. Sampai akhirnya tahun 2008 beliau ikut
lomba tingkat nasional dan baru bisa berhasil pada tahun 2015.
Menurutnya, mengikuti
lomba ada trik tersendiri. Berikut ini trik bagi bagi yang ingin berpestasi :
1) belajarlah terus dan lakukan apa yang harus
dilakukan.
2) tidak mudah pututs asa dalam perjuangan, karena kalah adalah prestasi yang tertunda.
3) fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan kerja
keras dan menggunakan kemampuan maksimal.
Kemudian untuk meraih
prestasi yang maksimal maka pelajarilah seluruh gaya selingkung masing-masing
jenis lomba dengan cermat dan persiapkan seksama agar tidak terburu-buru,
siapkan dan luangkan waktu untuk kegiatan tersebut. Buat tampilan dan
karya yang semenarik mungkin akan berhasil. Jangan lupa siapkan portofolio
kita dengan seksama sehingga akan memudahkan kita dalam mengambil berbagai
jenis lomba.
Kiat beberapa lomba
yang dia ikuti, misal untuk ajang prestasi menjadi Juara 1 Guru SMP Berprestasi
Tingkat Nasional pada tahun 2015, beliau menyarankan :
1. Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi tentang
penyelenggaraan tahun sebelumnya. . Cermati isi dari pedoman ini
terkait dengan proses dari tingkat Kabupaten, Tingkat provinsi, dan tingkat
Nasional.
2.
Buat
portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan
guru berprestasi (kumpulkan semua karya kita yang telah dibuat selama 8 tahun
terakhir, untuk verifikasi fisik terdiri dari Surat tugas, piagam, dan
lain-lain, diligalisir oleh atasan langsung). Untuk tahun 2015 syarat
portofolio kita adalah 8 tahun. Itu hal yang menantang bagi peserta gupres
maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari
tahun ke tahun. Alhamdulilah karena pengalaman tahun 2006 ini yang beliau ikuti,
foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang diberikan selama 8
tahun)
3.
Persiapkan
naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan selingkung
masing-masing. Menampilkan karya inovatif kita dan selalu memperhatikan
buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional. Karya bisa
terdiri dari PTK, Best Practice, juga penelitian yang lain seperti penelitian
eksperimental, penelitian R&D, dan lain-lain, juga siapkan powerpointnya.
4. Buat makalah evaluasi diri saya layak sebagai guru
berprestasi dengan tema dan tata letak sesuai dengan ketentuan pedoman guru
berprestasi (jika dalam panduan tidak perlu evaluasi diri maka makalah ini
tidak perlu dibuat).
Pengalaman yang
paling menarik bagi beliau adalah, kita tahu saat ini hidup di alam yang serba
terbuka, ilmu mudah didapat dan tentu saja berbagai kegiatan berbagi ilmu bisa
mudah kita peroleh. Maka mari tuntut ilmu setinggi-tinggi dan amalkan ilmu
kita dimanapun, kapanpun, dan dengan siapa saja. Insya Allah keberhasilan
di depan kita. Dan pengalaman utama yang beliau alami adalah
"Keberhasilan yang diperoleh dari beberapa kegagalan sebelumnya",
prestasi yang dapat kita capai tidak dapat dengan cepat dapat diperoleh tanpa
mendapatkan ilmu sebagai penyokong.
Sesi Tanya Jawab
1. Bagaimana kiat-kiat untuk menjadi guru berprestasi
dan kompetensi apa saja yang paling menentukan untuk menjadi guru berprestasi?
Untuk menjadi guru berpestasi maka kiat-kiat yang
diperlukan adalah komponen-komponen portofolio sejak dini dipersiapkan minimal
2-5 tahun sebelum lomba. Kemudian untuk mencapai nilai yang tinggi
setiap komponen maka menghadiri berbagai kegiatan tingkat nasional seperti
webiner saat ini yang banyak diselenggarakan oleh berbagai
organisasi. Kemudian ikut lomba untuk mendukung gupres seperti
inobel, LKG, lomba maupun lain. Jangan lupa juga membimbing siswa
agar bisa beprestasi, itu salah satu komponen di portofolio.
Untuk kompetensi yang paling menentukan di gupres
ada 4 kompetensi yang harus dikuasai karena akan ada tes tertulis dan
lisan. Setelah menang tingkat kabupaten dan seterusnya pertajam dan
persiapkan bahan presentasi tingkat yang lebih tinggi.
2. Bagaimana cara bapak bersemangat untuk selalu siap
berkompetitif saat sudah kalah lomba atau tidak mendapat
kesempatan mengikuti. juga bisa diceritakan singkat kursus ke Sydney itu kursus
tentang apa? Untuk mengalahkan semangat kompetitif saat kalah itu sebenarnya
bekal dari ibu beliau yang terus beliau pertahankan sampai sekarang yaitu
"kalah cakak menang cacak" (kalah juga menang hal yang
biasa). Itu yang beliau pegang yang
penting peluang dan sudah beliau persiapkan. Beliau membantu Belajar
Bahasa Inggris di Melbourne dan Sydney merupakan pengargaan dari
kemdikbud. Di sana belajar tentang berbagai metode pembelajaran abad 21
yang dapat dikembangkan di Indonesia seperti STEM, Kelas Flip, Blended
Learning, serta melakukan pembelajaran di sekolah daerah coba.
3. Bagaimana memotivasi siswa agar mau atau ingin
ikut lomba? Apa kiat memotivasi diri agar tetap
eksis sampai selesai?
Untuk memotivasi siswa agar mau bertanding atau mau
ikut lomba, maka harus ikut pelatihan yang terprogram. Beberapa kali
beliau dapat mengantarkan siswanya ikut OSN ke Nasional mulai tahun
2006-2017. Pertanyaan yang berbeda-beda tergantung dengan masalah
lingkungan, ada yang lewat ekonomi dengan mengiming-imingi dapat
mentransfer uang, ada yang dimotivasi dan dicarikan
beasiswa saat masuk SMA, namun sudah disiapkan sejak
semester awal. Kemudian kiat untuk memotivasi diri agar tetap eksis
hingga selesai, kita harus belajar terus dan terus
belajar.
4. Menurut bapak ada prestasi spesifik yang harus
diraih seorang guru, agar seorang guru bisa betul-betul diterima sebagai
guru?
Kita sebagai guru yang mempertimbangkan berprestasi
adalah guru yang bisa di gugu dan ditiru, guru yang bisa memotivasi anak, guru
yang bisa membantu anak, guru yang bisa mendidik anak, dan guru yang bisa
membimbing dan memintarkan anak sesuai dengan masing-masing tempat, dan yang
guru utama yang berprestasi adalah guru yang bisa menginspirasi anak agar bisa
sukses di dunia dan akherat. Sementara titik juara karena kompetisi
merupakan bonus bagi guru yang dapat meluangkan waktu dan pikirannya selain
mendidik, mengajar, dan menginspirasi namun juga mengembangkan diri sendiri
dengan berbagai pengalaman dari orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar