Pacu Motivasi
Untuk menulis
Prof.
Dr. Sarwiji Suwandi mengawali rutinitas menulis dari menulis puisi. Menulis
puisi itu mudah. Setiap ada ide maka aku tulis. Selingan dari menulis puisi
kadang menulis cerita pendek.Tahun 2004 beliau mulai ditantang oleh untuk menulis Buku Ajar.
Prof Sarwiji memberikan tantangan karena beliau selaku guru meneliti buku-buku
pelajaran yang dipakai di sekolah. Setelah proses penilaian buku selesai dan
buku sudah mendapatkan SK penetapan, maka buku siap diterbitkan.
Tantangan
baru datang dari Bapak Direktur Penerbit SIC. Kata beliau, beliau cocok menjadi
marketing. Bisakah saya menjalani sambil saya menjalankan tugas sebagai guru
PNS? Pemerintah meluncurkan istilah BSE. Buku-buku ajar yang ditulis oleh
penulis buku secara indi maupun lewat penerbit dan lulus penilaian dibeli oleh
pemerintah. Buku tersebut diberi HET. Pihak ketiga boleh mencetak buku tersebut
dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah. Di masa buku BSE tersebut,
saya mendirikan penerbit untuk mengajukan izin mencetak BSE.
Pengalaman
beliau sebagai penulis, editor, marketing dan manager dilakukan sampai
sekarang. Di PGRI Jateng mendapat tugas sebagai Ketua Badan Penerbitan PGRI
Jateng dengan Penerbit PGRI Jateng Press. PGRI Jateng Press siap membantu
menerbitkan buku bapak ibu guru meski sebagai penulis pemula.
Menurut
beliau, menulis itu mudah bila kita mempunyai motivasi yang kuat. Ada 2 motivasi
sederhana yang bisa dijadikan tujuan dari kita menulis yaitu nama dan senang.
Bila kita sudah lancar menulis, alangkah baiknya bila tulisan kita mengikuti
arah alur pembacanya, misal kita tujukan untuk anak SD, SMP atau
untuk umum. Hal ini sudah diatur dalam UU Perbukuan nomor 13 tahun 2017.
Menulislah
apa saja yang muncul di kepala kita. Ide bisa didapat dari mana saja, inspirasi
dapat muncul kapan saja. Bila ide muncul saat kita sibuk, ya ditulis dulu
outline atau kerangkanya, baru setelah ada waktu kemudian kita kembangkan.
Sehingga kita tidak kehilangan ide yang tiba-tiba muncul saat kita tidak punya
banyak waktu untuk menuangkannya.
PGRI Jateng
Press siap membantu penerbitan bagi penulis pemula , bagaimana caranya? Kirim
saja naskah lewat email, kemudian PGRI nanti akan menilai, bila layak
diterbitkan menjadi buku akan diberi jawaban sekaligus rincian biaya. Untuk
layout dan cover nanti dibantu PGRI.
Apakah
dalam menulis cerpen atau sejenisnya harus menggunakan kerangka tulisan dan
bagaimana mengawali untuk membuat paragraf awal cerpen? Menulis cerpen tetap
menggunakan outline. Membuat paragraf awal tentu dengan kalimat yang menggigit
supaya menarik pembaca untuk membaca karya kita sampai kalimat terakhir. Untuk
cerpen SMP boleh 4-5 halaman. Jadi satu buku bisa berisi kumpulan cerpen.
Di
akhir paparannya beliau menyimpulkan bahwa :
Ø Menulis itu mudah, menulislah, menulis dan
menulis. Tulislah tema-tema yang ada di sekeliling kita.
Ø Jagalah motivasi kita dalam menulis agar kita tetap
bersemangat menulis. Sebagai guru banyak ide yang dapat ditulis menjadi
buku. Setiap KD dapat dikembangkan menjadi satu buku pengayaan.
Ø Buatlah outline
agar tulisan terarah dan konseptual, tulisan memiliki hubungan timbal
balik yang disajikan dengan baik. Outline memudahkan penulis menciptakan klimak
yang berbeda-beda. Dengan outline akan menghindari penggarapan topik lebih dari
dua kali atau lebih dan outline memudahkan penulis mencari materi pembantu.
Ø Di saat menulis hindari niat untuk mengoreksi atau
mengedit. Tulis terus ide yang sedang membara.
Ø Buku
yang kita tulis sesuaikan dengan masa perkembangan bahasa calon pembaca buku
kita. Sesuaikan dengan jenjang buku sesuai UU no 3 tahun 2017 tentang
Perbukuan. Di masa sekarang banyak materi yang dapat kita kembangnya
menjadi buku pengayaan terutama untuk membantu anak dalam kegiatan pembelajaran
jarak jauh.
Ø Kendala kita dalam menulis adalah malas. Kita memiliki
pengetahuan dan keterampilan menulis tetapi kita malas menulis. Untuk
menjadi penulis bukan ditentukan bakat. Menjadi penulis karena kemauan kita
untuk menulis, menulis dan menulis akhirnya terampil menulis.
Sungguh
inspiratif dan motivatif materi yang disampaikan.
0 komentar:
Posting Komentar