Minggu, 20 Desember 2020

Jejak Langkah Menjadi Guru Berprestasi

 

Jejak Langkah Menjadi Guru Berprestasi

Meraih target dan mencapai sukses merupakan jargon dari Bapak Sigit Suryono, S, Pd., M.Pd, - tidak ada yang tidak mungkin bagi kita untuk berprestasi di bidang yang kita geluti.  Tentu saja dimulai dengan niat dan tekad serta diimbangi dengan kerja keras. Perlu strategi dan langkah yang nyata sehingga apa yang kita targetkan akan berhasil. 

          Beliau dilahirkan di Sleman, 20 Nopember 1976. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 - 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika, melanjutkan S2 di Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006. 

          Aktifitas keseharian sebagai pengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul, mengampu mata pelajaran IPA. Aktifitas lainnya yang telah dilakukan dan sedang dilakukan diantaranya adalah :

1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 - sekarang

2. Ketua MGMP SMP Kabupaten Gunungkidul 2017 - sekarang

3. Instuktur, Pelatihan Pembelajaran Multimedia di BTKP Provinsi DIY

Prestasi lomba yang telah diraihnya diantaranya :

1. Juara 1 Guru Gambar SMP Tingkat Provinsi DIY tahun 2013

2. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat nasional 2014

3. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015

4. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015

5. Duta Rumah Belajar Tingkat Nasional Tahun 2018 dan Duta Rumah Belajar  Terinovatif  2018.          

6. Duta Sains P4TKIPA tahun 2020.

          Semua penghargaan yang telah diraihnya bermula dari prisip yang dia pegang dari orang tuanya yang mendidik dengan santun  dan sangat baik yang dia rasakan.  Saat dia berhasil mereka pulalah yang selalu menasihati untuk berjuang dan belajar karena semua yang kita peroleh saat ini hanya fana dan mungkin juga akan berakhir.

     "Menang cacak kalah cacak" ini adalah kata mutiara dari ibu yang dia pegang saat ini. Saat kita ada kesempatan untuk mengikuti suatu lomba, atau suatu kegiatan maka lakukanlah dengan maksimal masalah menang atau kalah, sukses atau gagal itu hal biasa di perlombaan. Maka dari itu setiap ia mengikuti berbagai acara tingkat kabupaten, provinsi, atau pun nasional pasti akan dilakukan dengan sepenuh hati dan fokus.

 Jadi kunci kesuksesan kita adalah fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan sepenuh hati. Arti dari fokus ini adalah kita  harus bisa memilah dan memilih jenis kegiatan atau prestasi apa yang ingin kita raih dan bagaimana cara yang akan kita tempuh.

Awalnya beliau mengambil semua event-event setiap lomba yang diadakan. Beliau pernah dalam satu kesempatan mengikuti dua ajang perlombaan yang pada akhirnya gagal semua dan itupun berlulang kali terjadi. Sampai akhirnya tahun 2008 beliau ikut lomba tingkat nasional dan baru bisa berhasil pada tahun 2015.

Menurutnya, mengikuti lomba ada trik tersendiri. Berikut ini trik bagi bagi yang ingin berpestasi :

1) belajarlah terus dan lakukan apa yang harus dilakukan. 

2) tidak mudah pututs asa  dalam perjuangan, karena  kalah adalah prestasi yang tertunda. 

3) fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan kerja keras dan menggunakan kemampuan maksimal. 

Kemudian untuk meraih prestasi yang maksimal maka pelajarilah seluruh gaya selingkung masing-masing jenis lomba dengan cermat dan persiapkan seksama agar tidak terburu-buru, siapkan dan luangkan waktu untuk kegiatan tersebut. Buat tampilan dan karya yang semenarik mungkin akan berhasil. Jangan lupa siapkan portofolio kita dengan seksama sehingga akan memudahkan kita dalam mengambil berbagai jenis lomba. 

Kiat beberapa lomba yang dia ikuti, misal untuk ajang prestasi menjadi Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional pada tahun 2015, beliau menyarankan :

1.    Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi tentang penyelenggaraan tahun sebelumnya. . Cermati isi dari pedoman ini terkait dengan proses dari tingkat Kabupaten, Tingkat provinsi, dan tingkat Nasional.

2.    Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi (kumpulkan semua karya kita yang telah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk verifikasi fisik terdiri dari Surat tugas, piagam, dan lain-lain, diligalisir oleh atasan langsung). Untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. Itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun. Alhamdulilah karena pengalaman tahun 2006 ini yang beliau ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang diberikan selama 8 tahun)

3.    Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan selingkung masing-masing. Menampilkan karya inovatif kita dan selalu memperhatikan buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional. Karya bisa terdiri dari PTK, Best Practice, juga penelitian yang lain seperti penelitian eksperimental, penelitian R&D, dan lain-lain, juga siapkan powerpointnya.

4.    Buat makalah evaluasi diri saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata letak sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi (jika dalam panduan tidak perlu evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat).

Pengalaman yang paling menarik bagi beliau adalah, kita tahu saat ini hidup di alam yang serba terbuka, ilmu mudah didapat dan tentu saja berbagai kegiatan berbagi ilmu bisa mudah kita peroleh. Maka mari tuntut ilmu setinggi-tinggi dan amalkan ilmu kita dimanapun, kapanpun, dan dengan siapa saja. Insya Allah keberhasilan di depan kita. Dan pengalaman utama yang beliau alami adalah "Keberhasilan yang diperoleh dari beberapa kegagalan sebelumnya", prestasi yang dapat kita capai tidak dapat dengan cepat dapat diperoleh tanpa mendapatkan ilmu sebagai penyokong. 

Sesi Tanya Jawab

1. Bagaimana kiat-kiat untuk menjadi guru berprestasi dan kompetensi apa saja yang paling menentukan untuk menjadi guru berprestasi?

Untuk menjadi guru berpestasi maka kiat-kiat yang diperlukan adalah komponen-komponen portofolio sejak dini dipersiapkan minimal 2-5 tahun sebelum lomba. Kemudian untuk mencapai nilai yang tinggi setiap komponen maka menghadiri berbagai kegiatan tingkat nasional seperti webiner saat ini yang banyak diselenggarakan oleh berbagai organisasi. Kemudian ikut lomba untuk mendukung gupres seperti inobel, LKG, lomba maupun lain. Jangan lupa juga membimbing siswa agar bisa beprestasi, itu salah satu komponen di portofolio.

Untuk kompetensi yang paling menentukan di gupres ada 4 kompetensi yang harus dikuasai karena akan ada tes tertulis dan lisan. Setelah menang tingkat kabupaten dan seterusnya pertajam dan persiapkan bahan presentasi tingkat yang lebih tinggi.

2. Bagaimana cara bapak bersemangat untuk selalu siap berkompetitif saat    sudah kalah lomba atau tidak mendapat kesempatan mengikuti. juga bisa diceritakan singkat kursus ke Sydney itu kursus tentang apa? Untuk mengalahkan semangat kompetitif saat kalah itu sebenarnya bekal dari ibu beliau yang terus beliau pertahankan sampai sekarang yaitu "kalah cakak menang cacak" (kalah juga menang hal yang biasa).  Itu yang beliau pegang yang penting peluang dan sudah beliau persiapkan. Beliau membantu Belajar Bahasa Inggris di Melbourne dan Sydney merupakan pengargaan dari kemdikbud. Di sana belajar tentang berbagai metode pembelajaran abad 21 yang dapat dikembangkan di Indonesia seperti STEM, Kelas Flip, Blended Learning, serta melakukan pembelajaran di sekolah daerah coba.

3. Bagaimana memotivasi siswa agar mau atau ingin ikut lomba? Apa kiat     memotivasi diri agar tetap eksis sampai selesai? 

Untuk memotivasi siswa agar mau bertanding atau mau ikut lomba, maka harus ikut  pelatihan yang terprogram. Beberapa kali beliau dapat mengantarkan siswanya ikut OSN ke Nasional mulai tahun 2006-2017. Pertanyaan yang berbeda-beda tergantung dengan masalah lingkungan, ada yang lewat ekonomi dengan mengiming-imingi dapat mentransfer uang, ada yang dimotivasi    dan dicarikan beasiswa saat masuk SMA, namun sudah disiapkan sejak semester awal. Kemudian kiat untuk memotivasi diri agar tetap eksis hingga selesai, kita    harus belajar terus dan terus belajar.

4. Menurut bapak ada prestasi spesifik yang harus diraih seorang guru, agar seorang guru bisa betul-betul diterima sebagai guru?        

Kita sebagai guru yang mempertimbangkan berprestasi adalah guru yang bisa di gugu dan ditiru, guru yang bisa memotivasi anak, guru yang bisa membantu anak, guru yang bisa mendidik anak, dan guru yang bisa membimbing dan memintarkan anak sesuai dengan masing-masing tempat, dan yang guru utama yang berprestasi adalah guru yang bisa menginspirasi anak agar bisa sukses di dunia dan akherat. Sementara titik juara karena kompetisi merupakan bonus bagi guru yang dapat meluangkan waktu dan pikirannya selain mendidik, mengajar, dan menginspirasi namun juga mengembangkan diri sendiri dengan berbagai pengalaman dari orang lain.


0 komentar:

Posting Komentar