Jumat, 18 Desember 2020

Mengenal Ragam Tulisan Nonfiksi

 

Mengenal Ragam Tulisan Nonfiksi

Siska Destiana dilahirkan di Klaten 12 Desember 1985, ibu muda dengan 3 putra dengan segudang  pengalaman sebagai freelance editor dan content writer. Dengan segudang  prestasi, Siska  seorang ibu  rumah tangga, yang  mampu berperan sebagai ibu dan juga wanita karya, yang selalu mengalir ide-idenya dalam bentuk tulisan. Siska memiliki beberapa alasan kenapa harus menulis, yaitu :

1. Knowledge Management. Dengan bergabung dalam grup kelas menulis ini, tentu kita bisa belajar menulis dan menuliskan sesuatu yang mungkin bermanfaat untuk orang lain. Tulisan yang sudah kita posting di blog milik pribadi, harapannya bisa dibaca dan dinikmati oleh mereka yang membutuhkannya. Inilah salah satu contoh bentuk knowledge management atau manajemen ilmu pengetahuan yang kita miliki.

2. Copyright Milestone. Copyright milestone atau jejak langkah. Dengan tulisan, kita bisa bercerita kepada orang lain tentang pengalaman kita, apa yang pernah kita lakukan atau gagasan-gagasan yang pernah kita ungkapkan dalam bentuk tulisan. Jadi ada bukti tertulisnya kalau kita pernah melakukan sesuatu atau menyampaikan gagasan-gagasan dengan ide-ide kita.

3. Paten. Tulisan itu sebenarnya adalah sebuah legalisasi atau paten dari aktivitas kita, ide-ide atau gagasan kita. Jadi mengapa kita perlu menuliskan ilmu yang kita punya, atau mengikat ilmu yang kita punya, ini dalam rangka untuk mematenkan ide-ide atau gagasan kita jangan sampai di kemudian hari ide-ide kita diakui atau anggap milik orang lain karena kita tidak punya bukti otentik atau tertulisnya. Ini bisa terjadi misalnya karena kita punya ide-ide dan kita sampaikan ke publik, padahal kita belum menulisnya, sehingga bisa saja ide-ide tersebut diambil dan ditulis orang lain.

Ragam tulisan yang diperkenalkan Siska ada dua macam yaitu fiksi dan nonfiksi. Nonfiksi adalah tulisan yang berdasarkan fakta dan data yang sesuai realita, yang akan dipertanggung jawabkan oleh penulis. Ragam non fiksi yang cepat dan mudah ditulis  yaitu :

1. berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa hangat

2. esai adalah karangan prosa yang membahas masalah sepintas lalu dari sudut   pandang pribadi penulisnya

3. catatan perjalanan adalah tulisan tentang proses sebuah perjalanan atau ulasan tentang apa yang ditemui dalam perjalanan tersebut 

4. artikel informatif adalah tulisan yang berisi informasi tentang suatu hal yang bertujuan untuk menambah pengetahuan pembaca, isinya murni informasi

5. best practice adalah tulisan tentang pengalaman terbaik dalam menyelesaikan suatu permasalahan, biasanya dibuat oleh para pendidik atau mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan.

Tentang menulis fiksi diberikan kiat-kiatnya. Perlu banyak membaca karya fiksi orang lain sehingga memicu otak kita berimajinasi dan membangun cerita yang menarik. Hal yang perlu diperhatikan adalah saat menyajikan konflik jangan sampai tersesat atau terlalu jauh dari realita yang kita sendiri tidak memahaminya. Sebaiknya ambil konflik konflik yang kita kenali yang ada dalam sekitar kehidupan kita. Inilah inspirasi yang tak akan pernah kering.

Pada penulisan berita disampaikan bahwa :

Ø  harus terpenuhi yaitu 5W + 1H ( Who, What, When, Where, Why dan How ). Berita harus bisa menceritakan siapa, melakukan apa, kapan dan di mana dilakukannya, mengapa melakukan itu, dan bagaimana ia melakukannya.

Ø  faktualisasi atau kebenaran dalam berita.  Makin cepat berita dapat dinikmati khalayak maka berita makin diminati. Jadi sebuah berita harus benar-benar berdasarkan peristiwa nyata. Makin dekat sebuah berita dengan keseharian khalayak, biasanya akan makin diminati.

Ø  kemampuan menulis kita berbanding lurus dengan kemampuan membaca. Jadi, makin banyak  membaca berita, maka akan lebih mudah memproduksi diksi kata yang menarik pada naskah berita kita.

Pada saat menulis, kadang-kadang pikiran kita buntu atau macet di tengah-tengah. Nah, untuk menghindari kebuntuan pemikiran saat menulis istilahnya writer block, kita bisa :

Ø  melakukan googling. Ada banyak sekali kiat yang dituliskan para penulis kawakan tentang bagaimana mengatasi hal itu.

Ø  rehat sejenak  dan melakukan hal lain yang merupakan hoby. Biasanya setelah itu pikiran jadi jernih kembali.

Ø  Tilawah Quran juga sangat membantu menstimulasi otak untuk bekerja lebih baik. Jika semua telah berkeseimbangan maka ide akan mengalir kembali seperti aliran air yang gemercik pelan namun pasti menyejukan para pembacanya.

Sebelum mengakhiri paparan materinya, beliau menyampaikan alasannya mengapa tidak memiliki blog pribadi, tetapi lebih memilih menulis di platform-platform forum yang gratis, seperti di kompasiana atau media lainnya. Selain mudah menuliskannya, kemungkinan orang untuk melihat atau membaca tulisan kita juga lebih banyak. Di samping itu, menurut beliau, kanal-kanal di platform forum juga lebih banyak dan lebih lengkap. Dan sebagai penutup pemaparan materinya, beliau mengutip karya salah satu penulis legendaris Indonesia. Pramoedya Ananta Toer mengatakan, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

2 komentar: